Minggu, 25 Maret 2012

Cryptography (Kriptografi)

Kriptografi (Cryptography)

Kriptografi, secara umum adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita [bruce Schneier - Applied Cryptography].
Selain pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data [A. Menezes, P. van Oorschot and S. Vanstone - Handbook of Applied Cryptography]. Tidak semua aspek keamanan informasi ditangani oleh kriptografi.


Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
  1.     Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
  2.   Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
  3.    Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
  4.     Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.


Fungsi Hash Kriptografis

Fungsi hash Kriptografis adalah fungsi hash yang memiliki beberapa sifat keamanan tambahan sehingga dapat dipakai untuk tujuan keamanan data. Umumnya digunakan untuk keperluan autentikasi dan integritas data. Fungsi hash adalah fungsi yang secara efisien mengubah string input dengan panjang berhingga menjadi string output dengan panjang tetap yang disebut nilai hash.


Sifat-Sifat Fungsi Hash Kriptografi

  • Tahan preimej (Preimage resistant): bila diketahui nilai hash h maka sulit (secara komputasi tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h = hash(m).
  • Tahan preimej kedua (Second preimage resistant): bila diketahui input m1 maka sulit mencari input m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2).
  • Tahan tumbukan (Collision-resistant): sulit mencari dua input berbeda m1 dan m2 yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2).

Enkripsi dan Dekripsi

Enkripsi

Proses utama dalam suatu algoritma kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi merubah sebuah plaintext ke dalam bentuk ciphertext. Pada mode ECB (Elekctronic Codebook), sebuah blok pada plaintext dienkripsi ke dalam sebuah blok ciphertext dengan panjang blok yang sama.

Blok cipher memiliki sifat bhahwa setiap blok harus memiliki panjang yang sama (misalnya 128 bit). Namun apabila pesan yang dienkripsi memiliki panjang blok terakhir tidak tepat 128 bit, maka diperlukan mekanisme padding, yaitu penambahan bit-bit dummies untuk menggenapi menjadi panjang blok yang sesuai; biasanya padding dilakukan pada blok terakhir plaintext.

Padding bada blok terakhir bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan penambahan bit-bit tertentu. Salah satu contoh penerapan padding dengan cara menambahkan jumlah total padding sebagai byte terakhir pada blok terakhir plaintext. Misalnya panjang blok adalah 128 bit (16 byte) dan pada blok terakhir terdiri dari 88 bit (11 byte) sehingga jumlah padding yang diperlukan adalah 5 byte, yaitu dengan menambahkan angka nol sebanyak 4 byte, kemudian menambahkan angka 5 sebanyak satu byte. Cara lain dapat juga menggunakan penambahan karakter end-of-file pada byte terakhir lalu diberi padding setelahnya.

Dekripsi

Dekripsi merupakan proses kebalikan dari proses enkripsi, merubah ciphertext kembali ke dalam bentuk plaintext. Untuk menghilangkan padding yang diberikan pada saat prpses enkripsi, dilakukan berdasarkan informasi jumlah padding yaitu angka pada byte terakhir.


Sejarah Kriptografi

Dalam The CodeBreaker yang ditulis oleh Kahn,terlihat bahwa kriptografi mempunyai sejarah yang panjang. Kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno sekitar
4000 tahun sampai abad 20 dimana kriptogra… berperanan penting di dalam erang dunia pertama dan kedua. Juga diungkap bahwa latar belakang sejarah yang panjang itu sangat menentukan perkembangan ilmu kriptografi itu sendiri baik dari segi teoretik maupun aplikasinya.

Awalnya kriptografi sangat dominan digunakan dalam bidang-bidang ang berhubungan dengan militer,layanan diplomatik,dan pemerintahan secara umum. Dalam hal ini kriptografi digunakan sebagai suatu alat untuk elindungi strategi dan rahasia negara. Perkembangan sistem komunikasi an komputer pada tahun 1960 an membawa kriptografi memasuki sektor wasta sebagai alat untuk melindungi informasi dalam bentuk dijitel dan untuk memberikan layanan keamanan.

Hasil kerja Feistel di IBM pada awal tahun 1970 an dan puncaknya ada tahun 1977,DES (Data Ecryption Standart) merupakan karya kriptografi yang paling terkenal di dalam sejarah. Karya ini menjadi alat keamanan komersial elektronik di banyak institusi keuangan di seluruh dunia ingga pertengahan tahun 1990-an. DES secara definitif terbukti tak-aman ejak Juli 1998. Walaupun demikian DES telah melandasi prinsip-prinsip
sandi simetrik modern yang dewasa ini muncul produk-produk penggantinya seperti:AES (Advanced Ecryption Standart),Blowfish,3DES,RC5,dan lain sebagainya.


Yang cukup signifikan selanjutnya adalah pada tahun 1976
ketika Diffie dan Hellman mempublikasikan suatu artikel dengan judul New
Directions in Cryptography. Artikel ini memperkenalkan konsep revolusioner
tentang kriptogra… kunci-publik (public-key cryptography) dan juga mem-
berikan suatu metode baru untuk perubahan kunci dimana keamanan di-
dasarkan pada pemecahan problem logaritme diskret. Walaupun penulis
pada saat itu mengungkapkan hanya segi teoretiknya tanpa bentuk praktis-
nya,namun karya ini telah memberikan cakrawala baru bagi para ilmuwan
kriptografi. Ini terbukti pada tahun 1978,Rivest,Shamir,dan Adleman
menemukan bentuk praktis yang pertama untuk skema enkripsi dan penan-
daan kunci publik yang sekarang dikenal dengan skema RSA. Skema ini
didasarkan pada problem matematika yang sulit lainnya,yaitu pemecahan
masalah faktorisasi intejer besar. Bentuk praktis skema kunci-publik lainya
ditemukan oleh ElGamal pada tahun 1985. Sebagaimana karya Di¢ e dan
Hellman,skema ini juga didasarkan pada pemecahan problem logaritme
diskret.

Sumbangan yang paling signifikan yang diberikan olen kriptografi kunci-publik adalah penandaan dijitel (digital signature). Pada tahun1991 standar internasional pertama untuk penandaan dijitel diadopsi ari ISO/IEC 9796. Standar internasional penandaan dijitel ini didasarkan ada skema kunci-publik RSA. Pada tahun 1994 pemerintah Amerika Serikat
mengadopsi standar penandaan dijitel yang mekanismenya didasarkan pada skema kunci-publik ElGamal.






Sri Wahyuni
MI2J
1111381

Rabu, 21 Maret 2012

"Indahnya Wanita"

Seperti indahnya pelangi yang menghiasi
sore hari, begitulah mungkin perumpamaan
wanita sebagai penghias dunia ini. Dan
bahkan lebih penting dan berarti lagi dari
hanya sekedar perhiasan. Kita mungkin
tidak bisa membayangkan bagaimana
jadinya dunia ini tanpa adanya wanita?
Kata Rhoma Irama dalam lagunya, “hidup
tanpa cinta, bagai taman tak berbunga”.
Cinta itu ibarat seorang wanita. Bisa
dikatakan wanita adalah sumber inspirasi
cinta. Boleh jadi seandainya tidak ada
wanita, maka tidak ada cinta. Ya, mungkin
begitulah jika para pujangga berbicara
tentang korelasi antara cinta dan wanita.
Lantas wanita yang bagaimanakah yang
benar-benar bisa menjadikan hidup kita ini
indah, yang dapat menghiasi setiap alunan
nafas kita, menemani setiap detak jantung
kita sehingga berbuah menjadi sebuah
tasbih kepada Allah?
Maka jawabanya termaktub dalam hadits
Rasulullah SAW yang artinya:
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-
baik perhiasan adalah wanita shalihah”.
(HR. Muslim)
Tolak ukur wanita itu bisa dikatakan
shalehah atau tidak adalah ketaqwaannya.
Dan kadar ketaqwaannya itu menetukan
tingkat keshalehah wanita tersebut.
Sedangkan ketaqwaan itu sedikit banyaknya
dapat dinilai dari seberapa besar
ketaatannya dalam menjalankan ajaran-
ajaran Allah, dan dalam menjauhi segala
larangan-Nya.
Banyak poin yang tentunya dapat diamalkan
dalam rangka menjadi wanita yang
shalehah. Baik poin itu berupa “reques “
dari Al-Qur’an, maupun dari kaum yang
menyukai wanita itu sendiri, yaitu kaum
Adam.
Ketaatan yang akan membungkusi
keshalehan tersebut tertuang dalam poin-
poin penting yang perlu diperhatikan oleh
wanita. Seperti yang tertuang dalam Al-
Qur’an surat An-Nur ayat 31:
“Dan katakanlah kepada para perempuan
yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang
(biasa) terlihat….”
Secara prinsip, wanita shalihah adalah
wanita yang selalu istiqomah untuk
menjalankan ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya. Pesona kemuliaannya bukan dari
perhiasan dan aksisoris yang dia gunakan.
Sebaliknya, ia selalu menjaga kecantikan
dirinya supaya tidak berbuah menjadi fitnah
bagi orang lain dan dirinya sendiri. Ini
sangat penting dilakukan, karena kecantikan
sewaktu-waktu menjadi energi positif, dan
bisa juga di waktu yang lain menjadi energi
negatif.
Namun ketika ia memiliki keterbatasan fisik,
wanita shalehah tidak akan kecewa dan
sakit hati terhadap karunia Allah tersebut.
Bahkan ia masih dapat bersyukur dengan
apa yang ada. Kepribadiannya yang baik
yang akan merubah dirinya menjadi lebih
indah dan menarik.
Banyak wanita yang dalam kehidupannya
bisa sukses, atau yang sering kita sebut
dengan wanita karir. Tapi itu semua tidak
akan menjamin keshalihannya. Kita tidak
dapat hanya mengukur dari kesuksesan
dalam karirnya saja, tanpa mengabaikan
kesuksesan-kesuksesan lain seperti
kesuksesan dalam mengurus rumah tangga,
kesuksesan dalam mendidik anak-anaknya,
dan bahkan kesuksesan dalam
menempatkan dirinya sendiri sebagai
Muslimah.
Pandangan tentang wanita shalehah ini
tentunya bersifat umum. Baik itu ditujukan
kepada wanita yang sudah berkeluarga,
maupun bagi wanita yang belum
berkeluarga.
Bagi remaja Muslimah, untuk menjadi
wanita shalehah membutuhkan komitmen
yang tinggi. Lingkungan pergaulan menjadi
faktor utama yang menunjang. Lingkungan
dalam bergaul sangat besar sekali dalam
menentukan perkembangan kepribadian
remaja. Bahkan bisa dikatakan bahwa
remaja adalah produk lingkungan. Baik itu
lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat secara luas.
Keshalehan seorang remaja Muslimah
menjadi harga mati dalam kehidupan rumah
tangga, jika ia berkeluarga kelak. Karena dia
lah yang menjadi pendidik pertama dan
utama bagi anak-anaknya, sebagai contoh,
pembentuk suasana keluarga yang
harmonis.
Tidak hanya sampai di situ. Wanita shalehah
juga merupakan kunci penting dalam
menentukan kebaikan dan kemajuan suatu
bangsa. Sering sekali kita mendengan
istilah, “Di belakang pemimpin yang hebat,
ada wanita yang luar biasa”. Bahkan
wanita adalah tiang negara. Ya, kenyataanya
memang benar demikian. Laki-laki tanpa
wanita tidak akan jadi apa-apa. Berapa
banyak laki-laki yang mendapatkan motivasi
untuk bekerja dan berbuat dari wanita?
Berapa banyak para bapak yang selalu
bersemangat kerana istrinya yang shalehah?
Kita tidak bisa memungkiri itu semua.
Sehingga pada akhirnya kita harus
bersyukur atas ciptaan Allah yang paling
indah ini. Wanita memang sungguh sangat
berharga dan tiada taranya. Pengaruhnya
sungguh sangat besar. Pesonanya akan
selalu bersinar dalam setiap langkah kaki
para lelaki.