Rabu, 21 Maret 2012

"Indahnya Wanita"

Seperti indahnya pelangi yang menghiasi
sore hari, begitulah mungkin perumpamaan
wanita sebagai penghias dunia ini. Dan
bahkan lebih penting dan berarti lagi dari
hanya sekedar perhiasan. Kita mungkin
tidak bisa membayangkan bagaimana
jadinya dunia ini tanpa adanya wanita?
Kata Rhoma Irama dalam lagunya, “hidup
tanpa cinta, bagai taman tak berbunga”.
Cinta itu ibarat seorang wanita. Bisa
dikatakan wanita adalah sumber inspirasi
cinta. Boleh jadi seandainya tidak ada
wanita, maka tidak ada cinta. Ya, mungkin
begitulah jika para pujangga berbicara
tentang korelasi antara cinta dan wanita.
Lantas wanita yang bagaimanakah yang
benar-benar bisa menjadikan hidup kita ini
indah, yang dapat menghiasi setiap alunan
nafas kita, menemani setiap detak jantung
kita sehingga berbuah menjadi sebuah
tasbih kepada Allah?
Maka jawabanya termaktub dalam hadits
Rasulullah SAW yang artinya:
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-
baik perhiasan adalah wanita shalihah”.
(HR. Muslim)
Tolak ukur wanita itu bisa dikatakan
shalehah atau tidak adalah ketaqwaannya.
Dan kadar ketaqwaannya itu menetukan
tingkat keshalehah wanita tersebut.
Sedangkan ketaqwaan itu sedikit banyaknya
dapat dinilai dari seberapa besar
ketaatannya dalam menjalankan ajaran-
ajaran Allah, dan dalam menjauhi segala
larangan-Nya.
Banyak poin yang tentunya dapat diamalkan
dalam rangka menjadi wanita yang
shalehah. Baik poin itu berupa “reques “
dari Al-Qur’an, maupun dari kaum yang
menyukai wanita itu sendiri, yaitu kaum
Adam.
Ketaatan yang akan membungkusi
keshalehan tersebut tertuang dalam poin-
poin penting yang perlu diperhatikan oleh
wanita. Seperti yang tertuang dalam Al-
Qur’an surat An-Nur ayat 31:
“Dan katakanlah kepada para perempuan
yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang
(biasa) terlihat….”
Secara prinsip, wanita shalihah adalah
wanita yang selalu istiqomah untuk
menjalankan ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya. Pesona kemuliaannya bukan dari
perhiasan dan aksisoris yang dia gunakan.
Sebaliknya, ia selalu menjaga kecantikan
dirinya supaya tidak berbuah menjadi fitnah
bagi orang lain dan dirinya sendiri. Ini
sangat penting dilakukan, karena kecantikan
sewaktu-waktu menjadi energi positif, dan
bisa juga di waktu yang lain menjadi energi
negatif.
Namun ketika ia memiliki keterbatasan fisik,
wanita shalehah tidak akan kecewa dan
sakit hati terhadap karunia Allah tersebut.
Bahkan ia masih dapat bersyukur dengan
apa yang ada. Kepribadiannya yang baik
yang akan merubah dirinya menjadi lebih
indah dan menarik.
Banyak wanita yang dalam kehidupannya
bisa sukses, atau yang sering kita sebut
dengan wanita karir. Tapi itu semua tidak
akan menjamin keshalihannya. Kita tidak
dapat hanya mengukur dari kesuksesan
dalam karirnya saja, tanpa mengabaikan
kesuksesan-kesuksesan lain seperti
kesuksesan dalam mengurus rumah tangga,
kesuksesan dalam mendidik anak-anaknya,
dan bahkan kesuksesan dalam
menempatkan dirinya sendiri sebagai
Muslimah.
Pandangan tentang wanita shalehah ini
tentunya bersifat umum. Baik itu ditujukan
kepada wanita yang sudah berkeluarga,
maupun bagi wanita yang belum
berkeluarga.
Bagi remaja Muslimah, untuk menjadi
wanita shalehah membutuhkan komitmen
yang tinggi. Lingkungan pergaulan menjadi
faktor utama yang menunjang. Lingkungan
dalam bergaul sangat besar sekali dalam
menentukan perkembangan kepribadian
remaja. Bahkan bisa dikatakan bahwa
remaja adalah produk lingkungan. Baik itu
lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat secara luas.
Keshalehan seorang remaja Muslimah
menjadi harga mati dalam kehidupan rumah
tangga, jika ia berkeluarga kelak. Karena dia
lah yang menjadi pendidik pertama dan
utama bagi anak-anaknya, sebagai contoh,
pembentuk suasana keluarga yang
harmonis.
Tidak hanya sampai di situ. Wanita shalehah
juga merupakan kunci penting dalam
menentukan kebaikan dan kemajuan suatu
bangsa. Sering sekali kita mendengan
istilah, “Di belakang pemimpin yang hebat,
ada wanita yang luar biasa”. Bahkan
wanita adalah tiang negara. Ya, kenyataanya
memang benar demikian. Laki-laki tanpa
wanita tidak akan jadi apa-apa. Berapa
banyak laki-laki yang mendapatkan motivasi
untuk bekerja dan berbuat dari wanita?
Berapa banyak para bapak yang selalu
bersemangat kerana istrinya yang shalehah?
Kita tidak bisa memungkiri itu semua.
Sehingga pada akhirnya kita harus
bersyukur atas ciptaan Allah yang paling
indah ini. Wanita memang sungguh sangat
berharga dan tiada taranya. Pengaruhnya
sungguh sangat besar. Pesonanya akan
selalu bersinar dalam setiap langkah kaki
para lelaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar